you're reading...
Air Traffic Control, Penerbangan Umum

Pengantar Aviation System Block Upgrade (ASBU)

Background

ASBU IlustrationPada tahun 1983, ICAO membentuk komite spesial untuk membahas Future Air Navigation System (FANS) yang berhubungan dengan konsep masa depan Air Traffic Management (ATM).  Laporan FANS yang terbit pada tahun 1988 menjadi basis strategi pengembangan industri navigasi penerbangan melalui digital CNS (Communication,  Navigation,  Surveillance) menggunakan satelit dan datalink.  Sejak saat itu strategi pengembangan pelayanan lalu lintas penerbangan fokus pada peningkatan kapasitas ruang udara dan airport dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi berbasis satelit yang lazim disebut CNS/ATM (Communication,  Navigation,  Surveillance and Air Traffic Management)

Banyaknya pihak yang terlibat dengan pengembangan tersebut, mulai dari pembuat pesawat terbang seperti Airbus dengak konsep FANS A, Boeing dengan konsep FANS 1, industri navigasi penerbangan (vendor CNS), penyelenggara ANS, airport dan lain sebagainya membuat pengembangan CNS/ATM menjadi kompleks, sehingga memerlukan suatu inisiatif global untuk menyelaraskannya.

ICAO selanjutnya mengembangkan sebuah framework industri transportasi udara yang disebut dengan Aviation System Block Upgrade (ASBU), untuk harmonisasi perkembangan dan implementasi CNS/ATM di berbagai belahan dunia yang dirangkum dalam suatu dokumen ICAO 9750 (Global Air Navigation Plan).  Dengan pendekatan ini, meskipun tiap negara atau tiap vendor melakukan pendekatan yang berbeda namun kerangka kerja masing-masing program harus selaras dengan rencana inisiatif global yang tercantum dalam ICAO global air navigation plan (GANP).

Seamless Airspace

Aviation System Block Upgrade (ASBU) menyediakan panduan kepada para pelaku industri transportasi udara, termasuk penyelenggara navigasi penerbangan, dalam mengembangkan rencana strategis dan keputusan investasi dengan tujuan mencapai interoperabilitas global dan seamless airspace.

Pengelolaan ruang udara yang seamless didefinisikan oleh ICAO sebagai berikut:

Tujuan dari seamless ATM adalah layanan manajemen lalu lintas udara yang mengutamakan keselamatan secara konsisten dan harmonis serta saling terhubung (interoperable) yang diberikan kepada penerbangan pada kategori ruang udara yang tepat, bebas transisi karena perbedaan ANSP atau perbedaan FIR.

Aviation System Block Upgrade

ASBU menerapkan suatu sistem perencanaan pengembangan, target dan kerangka waktu dalam bentuk modul (per bagian) dan thread (kumpulan modul). Satu modul merupakan bagian dari satu kemampuan/kapabilitas (dalam hal ini peningkatan operasional) dan teknologi yang diperlukan. Modul diidentifikasi berdasarkan block number dan ASBU identifier. Masing-masing modul diorganisasikan ke dalam satu set modul yang unik (atau disebut thread) dan terhubung dengan 1 (satu) dari 4 (empat) area peningkatan performance (performance improvement area/PIA), yaitu:

  1. Airport operation. Pengembangan terkait operasi disekitar airport
  2. Globally Interoperable System & Data. Pengembangan untuk interfacing sistem dan data
  3. Optimum Capacity and Flexible Flights. Pengembangan terkait peningkatan kapasitas dan fleksibilitas penerbangan.
  4. Efficient Flight Path. Pengembangan jalur terbang yang efisien.

ASBU memungkinkan bagi setiap penyelenggara navigasi penerbangan (ANSP) untuk secara independen merencanakan dan mengimplementasikan strategi investasinya dengan “hanya” memilih modul-modul yang sesuai dengan kebutuhan operasionalnya. Dengan demikian, penting bagi ANSP untuk membuat kajian untung/rugi (business case) terhadap pilihan modul yang akan di-upgrade.

Tingginya tuntutan akan keharmonisan sistem yang merupakan tujuan utama ASBU, sehingga diperlukan perencanaan yang detail dan komprehensif antar negara yang memiliki kedekatan wilayah (FIR).  Beberapa negara atau kelompok regional memiliki program pengembangan navigasi udara yang detail dan komprehensif (lihat gambar 3.3). Meskipun tiap negara melakukan pendekatan yang berbeda, namun kerangka kerja (framework) masing-masing program selaras dengan rencana inisiatif global (global plan initiative/GPI) yang tercantum dalam global air navigation plan (GANP).

  1. Amerika Serikat memiliki program NextGen (Next Generation Air Transportation System)
  2. Jepang memiliki program CARATS (Collaborative Actions for Renovation Air Traffic System)
  3. Negara-negara Eropa dengan program SESAR (Single European Sky ATM Research)
  4. India memiliki program FIANS (Future India Air Navigation System)
  5. Brazil memiliki program SIRIUS

Ilustrasi program negaraKerangka waktu ASBU terbagi berdasarkan awalan blok yang disebut dengan Initial Operation Capabilities (IOC). Dimana IOC terdiri dari standar, prosedur, dan teknologi avionics serta ground automation yang dibutuhkan untuk memulai tiap blok. IOC untuk tiap blok diharapkan tersedia dan siap sebelum blok dimulai. Meski begitu, IOC untuk tiap peningkatan blok (block upgrade) tidak bersifat “deadlines”. ANSP boleh memulai upgrade setelah teknologi yang dibutuhkan tersedia, selama hal tersebut diputuskan oleh ANSP bersangkutan sebagai kebutuhan operasional. Time frame ASBU dibagi menjadi 4 tahapan sebagai berikut:

  1. ASBU Block 0 tahun 2013 – 2018
  2. ASBU Block 1 tahun 2018 – 2023
  3. ASBU Block 2 tahun 2024 – 2028
  4. ASBU Block 3 tahun 2028+

ASBU di Asia/Pasific

Pada bulan Juni 2013, Asia/Pacific Seamless ATM Planning Group (APANPIRG) yang merupakan task force penyelarasan manajemen lalu lintas udara (air traffic management/ATM) di Asia Pasific, menerbitkan dokumen yang berjudul Asia/Pacific Seamless ATM Plan. Tujuan dari penyusunan Asia/Pacific Seamless ATM Plan adalah menyelaraskan perkembangan ATM di Asia/Pasific dengan rencana global (GANP), rencana regional lainnya seperti NextGen, SESAR, CARATS dan lainnya.

Terkait dengan implementasi ICAO ASBU Block 0, Asia/Pacific Seamless ATM Plan membagi peningkatan modul yang sesuai dengan kondisi di Asia/Pasific menjadi 3 kategori prioritas:

  1. Prioritas 1 adalah modul-modul yang kritikal untuk ditingkatkan (Critical ASBU Upgrades):
    • B0-FRTO. Enhance Enroute Trajectories. Peningkatan kapasitas ruang udara melalui flexible use of airspace (FUA), user preferred route (URP), dynamic airborne re-route planning (DARP).
    • B0-FICE.Ground-Ground Integration & Interoperability. Implementasi ATS inter-facility Data Communication (AIDC)
    • B0-DATM. Digital Aeronautical Information Management. Pengembangan AIM merupakan pondasi pengembangan aspek ASBU lainnya sehingga merupakan prioritas pertama.
    • B0-NOPS. Network Flow Management ATFM. ATFM adalah salah satu solusi utama memastikan sustainabilitas pertumbuhan penerbangan dunia.
    • B0-TBO. Enroute Data-Link. Modul ini terkait dengan implementasi Automatic Dependen SurveillanceController Pilot Data Link Communication (ADSC-CPDLC). Penggunaan data link pada lingkungan surveillance mendukung penggunaan rute yang flesibel, mengurangi separation dan meningkatkan keselamatan penerbangan.
    • B0-ASUR.Ground-Based ATS Surveillance. Strategi regional terkait surveillance menyatakan bahwa ADS-B harus digunakan sebagai acuan dalam pemberian separation untuk mengurangi ketergantungan pada radar di area sibuk seperti terminal. Teknologi ADS-B merupakan langkah awal dalam menerapkan sistem transportasi udara yang lebih fleksibel melalui penggunaan surveillance yang seamless dan meningkatkan awareness untuk darat (ATC) dan udara (Pilot).
  1. Prioritas 2 adalah modul-modul yang direkomendasikan untuk ditingkatkan (Recommended ASBU Upgrade).
    • B0-CDO. Improved Flexibility & Efficiency in Descend Profiles (Continues Descend Operation). Menyusun prosedur kedatangan yang memungkinkan pesawat untuk terbang dengan ketinggian optimum pada ruang udara dan kompleksitas traffic yang ada. Prosedur yang digunakan adalah Area Navigation (RNAV) dan Required Navigation Performance (RNP).
    • B0-FICE.Runway Sequencing. Arrival Manager dan Departure Manager (AMAN/DMAN) adalah perangkat otomatis yang mendukung sinkronisasi pengurutan (sequencing) kedatangan, keberangkatan dan informasi di darat (apron, taxiway dan runway).
    • Modul-modul pada ASBU Blok 1 yang terkait PBN seperti
      B1-RSEQ, B1-NOPS, B1-TBO dan B1-AMET.
    • B0-CCO. Flexible dan Efficient Departure Profiles. Continues Climb Operation (CCO). Standard Instrument Departures (SID). Seperti CCO, prosedur yang relevan adalah RNAV dan RNP.
    • B0-APTA. Airport Accessibility. Performance based navigation (PBN) dengan panduan vertikal. Implementasi PBN dengan tepat merupakan salah satu kunci kemajuan seamless ATM di Asia/Pasific.
    • B0-ACDM. Airport CDM. Pengambilan keputusan terhadap suatu kondisi di airport akan lebih tepat dan akurat apabila informasi yang up-to-date diperoleh oleh semua stakeholder.
    • B0-SNET. Ground Based Safety Nets. Safety net adalah fasilitas pada ATC system sebagai warning terhadap deviasi-deviasi seperti Short Term Conflict Alert (STCA), Area Proximity Warning( APW), Minimum safe altitude warning (MSAW).Beberapa ATC system yang ada sudah memiliki fasilitas ini.
  1. Prioritas 3 adalah modul-modul yang mungkin ditingkatkan tidak bersama-sama (may not be universally implemented).
    • B0-WAKE. Enhance Wake Turbulance Separation. Diperlukan peningkatan kemampuan di ATC System agar ATCO dapat segera mengidentifikasi kategori wake turbulence (6 kategori baru dibanding 3 kategori sebelumnya.
    • B0-SURF.Improve Runway Safety. Advance Surface Movement Guidance Control System (ASMGCS). Implementasi ASMGCS bukan merupakan prioritas di Asia/Pasific kecuali pada airport yang sangat sibuk dimana telah dilakukan analisis keuntungan pada biaya (cost-benefit analisys) adalah positif.
    • B0-OPFL Climb/Descent Procedures using ADS-B In-trail Procedures (ITP). Modul ini hanya bisa diterapkan pada ANSP yang memiliki ruang udara kelas R.

Implementasi ASBU di Indonesia

To be continue 🙂

Discussion

2 thoughts on “Pengantar Aviation System Block Upgrade (ASBU)

  1. Halo pak Setio Anggoro,

    Saya anik, lulusan ATC dari STPI tahun 2012.
    Salam kenal pak. 🙂
    Ijin pak, kalau saya mau bertanya tentang implementasi ASBU di Indonesia, apakah saya bisa menghubungi bapak?
    Kalau bapak berkenan, saya ijin minta informasi kontak bapak yang bisa saya hubungi, ke email saya di nikkafitriana@gmail.com .

    Terima kasih pak.

    Posted by shareastory | June 3, 2018, 16:23
  2. good work my bro

    Posted by Luqman Hakim | August 28, 2018, 16:07

Leave a Reply to Luqman Hakim Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

BlogStats

  • 72,737 hits

Arsip

%d bloggers like this: